Anggota Fraksi PPP DPR/MPR RI, Dr. H. Muh. Aras, S.Pd., M.M., Mengucapkan Selamat Tahun Baru Islam 1 Muharram 1443 H
Mari sambut
Tahun Baru Islam dengan penuh keimanan. Tidak lupa bersama-sama kita berdoa kepada
Allah SWT agar tahun ini senantiasa dirahmati dan diberkahi sehingga Pandemi
Covid 19 dapat segera berakhir.
Dikutip dari Suarajatim.id,
ditulis oleh Muhammad Taufiq, Senin, 09 Agustus 2021 | 07:53 WIB
Hari ini tepat satu
Muharam 1443 Hijriyah atau Senin 9 Agustus 2021 (Kalender Masehi).
Hijriyah merupakan kalender ummat Islam. Biasanya tak ada perayaan
besar-besaran tahun baru ini, tapi keistimewaannya patut disyukuri.
Tahun baru Islam,
Asal usulnya dimulai ketika seorang Gubernur Abu Musa Al-Asyari menuliskan
surat yang diberikan kepada Khalifat Umar Bin Khatab RA. Kepada pemimpin
tersebut, Ia mengaku bingung perihal surat yang tidak memiliki tahun.
Hal inilah yang
menyulitkannya saat penyimpanan dokumen atau pengarsipan. Kondisi inilah yang
mendasari dibuatnya kalender Islam, yang mana saat itu Umat Muslim masih
mengadopsi peradaban Arab pra-Islam tanpa angka tahun, hanya sebatas bulan dan
tanggal.
Rasulullah SAW
sendiri menggunakan kalendar ini sebagai penyempurnaan waktu. Misal saja,
mengembalikan bulan menjadi 12 dan tidak memaju mundurkan bulan atau hari yang
semestinya masyarakat jahiliyah ketika itu. Allah SWT sendiri berfirman pada
Al-Quran Surat At Taubah ayat 36-37, melalui posisi bulan atau hilal.
"Perumusan
kemudian diprakarsai oleh Khalifah Umar yang memanggil Ali bin Abi Thalib,
Abdurrahman bin Auf RA, Utsman bin Affan, Zubair bin Awwam RA, Sa’ad bin Waqqas
hingga Thalhan bin Ubaidillah untuk penyusunan kalender Islam." dikutip
dari Gramedia.com.
Dalam perumusan
tersebut, kemudian disepakati untuk menggunakan sistem kalender yang ada (pra
Islam) untuk selanjutnya disempurnakan Rasulullah SAW. Meski kala itu, terdapat
perbedaan pendapat dimana beberapa mengusulkan menggunakan milad Rasulullah
SAW, namun ada yang mengusulkan dengan peristiwa Isra’ Mi’raj kala Rasulullah menerima
wahyu dan diangkat sebagai nabi.
Barulah ketika Ali
bin Abi Thalib mengusulkan peristiwa hijrah Rasulullah SAW dari Mekkah ke
Yatsrib. Pengajuan ini, dianggap sebagai momentum besar bagi Islam yang mana
hijrah merupakan simbol perpindahan masa jahiliyah ke masyarakat madani.
Untuk itu, penting
untuk menjadikan peristiwa hijrah sebagai tonggak awal kalender Islam dibanding
hari kelahiran Rasulullah, karena dianggap mengarah ke kultus individu yang tak
seharusnya ada di dalam Islam.
Pendapat inilah yang
kemudian disetujui oleh seluruh sahabat, dan dibuatlah kalender Islam dengan
nama kalender
Hijriyah. Penetapannya, dilakukan pada tahun 1 Hijriyah atau 17
tahun pasca hijrah nabi (638 Masehi).
Pada penerapannya,
kalender Hijriyah menggunakan sistem peredaran bulan atau qomariyah, tak sama
dengan Masehi yang masih mengandalkan matahari atau Syamsiah. Tak hanya itu,
pergantian hari kalender masehi dimulai sejak pukul 12 malam, yang berganti
saat matahari terbenam. Hal inilah yang membuat kalender hijriah lebih pendek
yakni hanya 11 hari dibanding Masehi.
Arti kata Muharram
Salah satu bulan
yang paling utama dalam kalender Islam adalah Muharram. Kata Muharam sendiri,
berasal dari kata yang diharamkan atau dipantang dan dilarang. Ini bermakna
pelarangan untuk melakukan peperangan atau pertumpahan darah, dan dianggap
sharam. Tahun 1
Muharram sendiri adalah Tahun Baru dalam Islam.
Awal mula penamaan
Muharam dengan maknanya, didasari dengan kepercayaan jika bulan ini merupakan
awal yang baru dalam setahun. Permulaan tersebut, di masa hijrah merupakan masa
peperangan. Dalam sejarah pun disebutkan, jika bulan ini merupakan waktu yang
sangat ditaati, bahkan ketika di Arab tak pernah terjadi peperangan.
Ayat dan Hadits keutamaan bulan Muharram
Ketika bulan
Muharam, terdapat sejumlah amalan yang bisa dikerjakan oleh kaum Muslim. Salah
satu amalan ialah puasa sunnah Tasua serta Asyura. Seperti yang diketahui
sebelumnya, Muharam memiliki keutamaan karena selain banyak amalan yang
dianjurkan pada waktu tersebut, juga menghapus dosa setahun sebelumnya.
Allah SWT juga
berfirman perihal keutamaan Bulan Muharam tersebut:
"Sesungguhnya
bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di
waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah
(ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam
bulan yang empat itu". (Q.S. At Taubah: 36).
Dalam sebuah
hadits, Bulan Muharam adalah bulan haram bersama tiga bulan lainnya yakni
Dzulqa’dah, Rajab dan Dzulhijjah. Keutamaan tersebut berbunyi:
"Dalam satu
tahun ada 12 bulan, di antaranya ada 4 bulan haram, 3 bulan secara berurutan
adalah Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharam dan Rajabnya Mudhor yang berada di
antara Jumadil dan Sya’ban". (HR. Bukhori).
Makna dan keutamaan bulan Muharram
Muharam adalah
bulan yang spesial, dikarenakan bulan pembuka dalam kalender Hijriyah.
Rasulullah SAW bahkan menyebut Muharam sebagai bulan Allah karena keutamaannya.
Sebelum syiar Islam
datang, bulan ini disebut sebagai Shafar Al Awwal. Beda halnya bulan Safar atau
bulan kedua yang kemudian disebut sebagai Shafar Ats Tsani. Allah SWT
memperingati agar manusia tak menzalimi diri sendiri dengan perbuatan dosa.
Berbanding lurus
pada amalan yang diberikan, dimana pahala yang dilakukan akan dilipatgandakan.
Karenanya, banyak keutamaan yang dapat diraih melalui sejumlah amalan, sebut
saja puasa.
Dikutip dari Suarajatim.id, ditulis oleh Muhammad Taufiq, Senin, 09 Agustus 2021 | 07:53 WIB
Tidak ada komentar