Pemkab Soppeng Gelar Rakor Lintas Sektoral
Palapainfo.com, Soppeng -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Soppeng menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) lintas sektoral. Rakor tersebut dalam rangka upaya penanganan darurat bencana banjir untuk meminimalisir dampak bencana yang terjadi di Kabupaten Soppeng.
Rakoor yang berlangsung di Rang Pola Kantor Bupati Soppeng, Jumat (13/1/2023) ini, dipandu Sekretaris Daerah, dihadiri Wakil Bupati Soppeng dan Anggota Forkopimda.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Soppeng, Ir. H. Lutfi Halide, M.P., mengatakan, 20 di antara 24 kabupaten/kota di Sulsel dinyatakan darurat bencana.
Sesuai data, lanjut Wakil Bupati Soppeng ini menjelaskan, di Kabupaten Soppeng terdapat 7.676 KK terdampak bencana banjir dengan 25.677 jiwa, meliputi Kecamatan Marioriawa, Donri-donri, Lalabata, Ganra, Lilirilau, Citta, Marioriwawo dan Liliriaja.
Darurat bencana ini dinyatakan akan berakhir 13 Januari 2023. Karenanya di forum ini, Lutfi Halide mengajak perlunya diskusi bersama.
Menurutnya, Karena berdasarkan hasil pertemuan beberapa waktu lalu di Makassar bersama Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional menyampaikan, tidak ada daerah di Republik ini yang bisa menangani sendiri bencana itu.
"Jangan karena kita ketakutan bekerja masyarakat kita yang korban, bencana itu tidak boleh ditunda-tunda begitu ada kejadian langsung kita action di lapangan," tandas Kadis Pertanian Prov. Sulsel pada jamannya ini.
"Saya berharap melalu forum ini Bapak Kapolres, Dandim, dan Kajari memberikan arahan kepada kita semua," harapnya.
Kapolres Soppeng AKBP DR (C) H. Muh. Yusuf Usman SH., SIK., M.T., mengatakan, bahwa bagaimana dan apa yang harus diperbuat ketika daerah ini sudah ditetapkan sebagai salah satu lokasi rawan bencana.
"Saya bercerita sedikit dulu pengalaman saya di Kota Palopo karena saya juga orang baru disini, baru berkantor hari ini, Salam kenal buat kita semua, tidak kenal maka tidak sayang. Saya Putra daerah lahir besar di Makassar, Ibu saya orang Bone, saya berdinasnya jauh, 18 tahun di luar mulai dari Aceh, Jakarta, Surabaya kemudian sampai dengan pulang kampung dan kembali ke sini terakhir saya menjabat sebagai Kapolres Palopo selama kurang lebih 1 tahun 1 bulan," kenang Kapolres Soppeng ini memperkenalkan diri.
"Terkait dengan penanggulangan bencana, kami punya pengalaman. Di setiap daerah tersebut kita buatkan Satgas kecil unit kerja lapangan (UKL), terdiri dari tiga pilar. Ada Babinsa, Babinkamtibmas ada Pak Desa, ini sebagai motornya di bawah yang akan melakukan atau menginformasikan ketika akan kejadian apa," jelasnya.
Sementara mewakili Dandim 1423/Soppeng, Pasandi Kodim 1423/Soppeng, Letda Inf. Endang Hermana, dalam arahannya.
"Untuk bencana banjir rata-rata di daerah kita ini adalah banjir kiriman kalau bukan kiriman, air yang mandek," jelasnya.
"Kemudian untuk masalah koordinasi para Babinsa, Bhabinkamtibas dengan Kepala Desa dan Lurah saya yakin mereka tetap standby, apapun yang terjadi di wilayahnya pasti dilaporkan dengan mekanisme yang ada mungkin dalam laporan kecamatan atau laporan ke Danramilnya," urainya.
"Kami di Kodim sudah ada alat Perahu dan itu bisa digunakan kapanpun ada bencana banjir di kabupaten Soppeng personilnya sudah ada dan sudah siap, jadi kami biasa bergerak bersama BPBD Damkar," terangnya.
Letda Inf. Endang Hermana menghimbau
para Kepala Desa dan Lurah agar menyampaikan ke warganya apabila curah hujan tinggi. Pihaknya juga minta kepada warga untuk tidak kebun dulu atau ke ladang apalagi yang melewati sungai-sungai besar.
"Alhamdulillah, sampai saat ini pun kami telah melaksanakan beberapa kali latihan penanggulangan bencana. Biasa kita gunakan Waduk Ompo untuk melaksanakan itu dan ini rutin kami laksanakan latihannya Bagaimana mengevakuasi atau menyelamatkan masyarakat yang hanyut atau misalnya mengevakuasi rumah yang terkepung air," kata Letda Inf. Endang Hermana.
Letda Inf. Endang Hermana juga memuji orang Soppeng, kalau selama ini tidak ada kesulitan berkoordinasi karena orang Soppeng itu ciri khasnya semuanya mau bekerja, semuanya mau bagus.
"Semoga ke depan semakin baik satu sama lain saling mendukung untuk masyarakat dan bangsa ini," harapnya.
Kajari Soppeng, Mas'ud, S.H., M.H., dalam arahannya, terkait dengan penanggulangan bencana.
"Ini merupakan tanggung jawab kita semua, bukan hanya daerah, bukan hanya negara harus hadir dan lain sebagainya tetapi kita semua," tandasnya
Melalui kesempatan ini, dirinya mengingatkan agar masyarakat selalu dihimbau apakah itu melalui rumah-rumah ibadah atau di tempat lain, agar selalu waspada ketika bencana ada apakah itu banjir atau longsor.
"Dan yang terpenting adalah doa, agar kita selalu diberikan kesehatan dan keselamatan oleh Tuhan YME," kata Kajari Soppeng ini mengingatkan.
Turut hadir, Kepala SKPD, camat, kades dan lurah. (Khusnul Khatimah)
Tidak ada komentar