Breaking News

Relawan H. Aras Anggap Abustan Kurang Percaya Diri



Palapainfo.com, Barru -- Pernyataan Abustan di salah satu Kampanye Tatap Mukanya yang terekam video amatir dan beredar di media sosial ditanggapi oleh Relawan H. Aras. Awal yang saat ini mengawal beberapa kegiatan H. Aras saat aktif menjadi Anggota DPR RI menyoroti beberapa penyataan Abustan di rekaman video itu tentang "(beasiswa itu) diurus bukan orang perorang". 


Potongan kalimat ini dianggap kalimat yang provokatif seolah tidak ada keterlibatan seseorang dalam jabatannya untuk mengintervensi program.


"Kami menyarankan pak Abustan juga bisa menjelaskan pasal 10 UU 17 Tahun 2014, yang dalam poin "j" mengusulkan dan memperjuangkan program pembangunan daerah pemilihan (lebih dikenal dengan aspirasi), yang artinya ada tools yang memungkinkan orang perorang mengusulkan beasiswa ini", kata Awal yang lebih populer disapa Doktor Awal, di sela rutinitasnya mengawal Kampanye Paslon Bupati dan Wakil Bupati Barru bertagline ARASKA di Pekkae Barru, baru-baru ini.


Penjelasan Awal yang merupakan Relawan H. Aras yang kini konsen memonitoring berjalannya program beasiswa yang ada di Kabupaten Barru.


Terkait kalimat Abustan bahwa beasiswa itu diusulkan oleh komisi X bukan komisi V, Awal menyampaikan bahwa ini benar adanya namun pak Abustan juga bisa menjelaskan ke masyarakat tentang adanya kelengkapan dewan, ada istilah Kelompok Fraksi (Poksi), di Komisi V DPR RI, Dr. H. Muh. Aras didaulat jadi Ketua Poksi (Kapoksi) dan juga ada istilah Badan Anggaran (Banggar), di Banggar ini H. Aras juga salah satu Anggota. 


"H.Aras adalah anggota Banggar DPR RI,Kapoksi dan juga anggota MPR RI, jadi ruang loby beliau bisa lintas komisi, jika itu tidak dimungkinkan maka bagaimana jika menjadi Ketua DPR atau ketua DPRD apakah tidak memiliki ruang untuk mengintervensi aspirasi?" sambung Awal yang juga menyampaikan keprihatinannya ke Abustan yang dianggapnya berpengalaman dan berpendidikan Doktor namun masih butuh pemahaman dan pendalaman mengenai "etik" dan "emik" yang menjadi pondasi utama dalam proses doktoral.


Awal kemudian memberi saran ke Abustan bahwa baiknya pak Abustan lebih ke memaparkan visi misinya dibanding menyenggol-nyenggol program yang telah dan sementara direalisasikan oleh paslon lain. 


"Menurut saya baiknya beliau (abustan) mendalami kembali etik dan emik seorang Doktor yang di mana beliau lebih terpandang jika memaparkan visi misinya tidak menyenggol kiri kanan, karena masyarakat bisa mempertanyakan kepercayaan diri beliau tentang kinerja selama menjadi pejabat. Yang kami ketahui untuk jadi pemimpin bukan hanya kepintarannya namun yang paling dibutuhkan adalah hatinya untuk melayani dan tidak hanya ambisi dan janji semata," lanjut penjelasan Awal yang katanya juga sering belajar dan sharing dengan para Doktor.


Awal kemudian berharap bahwa Pilkada Barru ini bukan jadi ajang hujat dan intervensi, Pilkada Barru adalah ruang di mana bisa mencitrakan diri dengan pilihan cara masing-masing.


"Jika paslonnya mengusik paslon lain gambaran tidak percaya diri menjadi terkaan masyarakat bahwa paslonnya bisa jadi kurang populer program eksistingnya. Tentang tidak ingin memberi beasiswa SD, SMP dan SMA itu pilihan beliau, dan masyarakat bisa paham bahwa jika beliau terpilih tidak akan memprogramkan beasiswa sekolah dasar dan menengah tapi hanya mahasiswa saja," tutup Awal. (Tim)



Tidak ada komentar