Breaking News

Wartawan Palapa Info Lamar Kekasih di Yogyakarta, Segera Pindah Tugas


Ibnu Sultan, S.Pd., M.Pd., bertukar cincin ketika acara lamaran dengan kekasih hatinya, Novia Tensiani, S.Sos., M.A. di Yogyakarta, Sabtu malam (21/12-2024)



Laporan : Syukur


YOGYAKARTA, PALAPAINFO.COM -- "Ibnu Sultan, S.Pd., M.Pd., Kepala Perwakilan PT. Suara Palapa Info Sumatra Barat, resmi melamar kekasih hatinya, Novia Tensiani, S.Sos., M.A. di Yogyakarta, Sabtu malam, (21/12-2024). 


Pasangan ini berencana menikah pada Minggu, 2 Februari 2025 dan Ibnu akan melanjutkan tugas jurnalistiknya di kota pelajar tersebut.


"Saya sangat bahagia bisa melamar Novia," ujar Ibnu. "Yogyakarta akan menjadi awal babak baru dalam hidup kami."

Novia pun mengungkapkan rasa bahagianya. 


"Saya tidak sabar untuk membangun rumah tangga bersama Ibnu," ungkapnya.


Acara lamaran berlangsung meriah dengan dekorasi bernuansa tradisional Yogyakarta. Kedua keluarga saling bertukar hadiah dan menikmati hidangan khas daerah.


Setelah menikah, Ibnu akan menjabat sebagai Kepala Perwakilan Suara Palapa Yogyakarta. 


"Saya siap memberikan yang terbaik untuk Perusahaan Media Pemberiaan PT.Suara Palapa Info di Yogyakarta," tegas Ibnu.


Setelah keluarga pihak yang dilamar menyampaikan kata-kata penyambutan, orang tua atau ayahanda Ibnu, Alimuddin, dipersilahkan menyampaikan kata-kata lamaran.


Diketahui, selain Direkktur PT. Suara Palapa Info yang menaungi Group Media Suarapalapa.id, Palapainfo.com & Majalah Suara Palapa, Alimuddin juga kini Ketua PWI Kabupaten Soppeng Masa Bakti 2021-2024.


Dalam kesempatan itu Alimuddin menyampaikan, berikut kata-kata lamarannya secara lengkap yang dikutip, Syukur, Reporter Palapainfo.com


"Assalamu Alaikum Wr Wb.


Alhamdulillah, Alhamdulillahi rabbil Alamin Wabihi Nasta'in Waala umuriddun ya waddin.


Wassalatu wassalamu Ala asyrafil anbiya i walmursalim.

Sayyidina Muhammad Waala alihi wasahbihi ajmain.


Amma Ba'ad.


Yang terhormat Ayahanda Novia Tensiani, S.Sos., M.A. Bapak Warsim. 


Yth, Ibunda Novia Tensiani, Almarhumah Suyatmi.


Yang kami hormati, Bapak-Bapak, Ibu-Ibu Keluarga Besar ananda Novia Tensiani, S.Sos., M.A.


Hadirin wal hadirat yang kesemuanya kami hormati.


Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan Rahmat dan karunia-Nya, sehingga acara ini dapat dilaksanakan.


Salawat dan Taslim kita persembahkan kepada junjungan Nabi Besar kita Muhammad SAW sebagai pembawa risalah yang dapat menjadi suri teladan bagi kita dari alam jahiliyah, alam kegelapan menuju ke alam yang terang benderang.


Pertama-tama saya menyampaikan banyak terima kasih kepada keluarga besar ananda Novi, atas respon baiknya terhadap keluarga besar kami sehingga acara ini dapat dilaksanakan. Acara ini tentu menjadi salah satu proses awal dalam mewujudkan suatu niat suci kami untuk melamarkan putri sulung kami Ibnu Sultan kepada Bapak Warsim untuk Ananda Novia Tensiani, S.Sos., M.A.


Ketika ananda Ibnu Sultan menyampaikan niatnya kepada saya selaku orang tua, jika gadis yang akan dilamar ini adalah orang Yogyakarta, maka saya teringat dengan sejarah yang pernah saya pelajari saat masih duduk di bangku kelas V Sekolah Dasar di tahun 1975 silam.


Yogyakarta itu adalah salah satu di antara 2 Daerah Istimewa di Indonesia yakni, Provinsi D.I. Aceh dan Provinsi D.I. Yogyakarta. Terdapat 33 provinsi di Indonesia tapi hanya 2 daerah yang Istimewa. Kedua daerah ini awalnya adalah kerajaan yang tak pernah masuk sebagai wilayah kekuasaan Belanda.


Saat Pemerintah Kerajaan Belanda menyerahkan wilayah kekuasaannya kepada Pemerintah Indonesia kala itu, tidak menyerahkan Kerajaan Yogyakarta dan Aceh karena daerah ini bukan bagian dari daerah jajahan Belanda.


Karena kebesaran jiwa raja Yogyakarta maka Yogyakarta masuk sebagai bagian dari Indonesia. Meskipun Pemerintah Indonesia tetap memberikan penghargaan sebagai daerah Istimewa. 


Yogyakarta dikenal sarat dengan nilai, nilai kemanusiaan, nilai kebangsaan. Orang-orang Yogya di luar sana sangat dihargai karena orang Yogyalah yang terlebih dahulu menghargai orang lain di luar sana. Itu menurut saya yang saya rasakan selama ini.


Ini juga menjadi spirit bagi kami untuk tetap memberikan motivasi kepada ananda Ibnu untuk terus melanjutkan dalam mewujudkan bersama ananda Novia.


Saya hadir di sini sebagai orang tua Ibnu Sultan, berangkat dari keluarga sederhana yang penghidupannya di bawah garis rata-rata. Tetapi saya percaya, kalau keluarga besar ananda Novia bukanlah keluarga yang hanya memandang orang dari segi morfologinya saja atau bentuk luar, tetapi lebih dari itu, adalah keluarga yang penuh dengan nilai, nilai moral islami, nilai kemanusiaan.


Saya juga perlu mengutarakan di sini bahwa dalam mewujudkan prosesi lamaran ini, kami hanya membawa sebuah cincin emas sekian gram dan uang tunai senilai sekian rupiah.


Saya pernah berpesan kepada ananda Ibnu Sultan, bahwa jika ingin hidup lebih tenang dalam memupuk silaturrahmi kepada orang lain, maka berusahalah memaklumi orang lain. 


Dan terakhir kepada Ananda Ibnu Sultan saya berpesan, di mana bumi dipijak, di situ langit harus dijunjung tinggi. Ananda hidup di Yogyakarta maka hiduplah dengan menghargai dan menjunjung tinggi adat istiadat yang hidup di tengah-tengah masyarakat Yogyakarta. Terlebih di tengah-tengah keluarga besar Novia Tensiani.


Demikian saya sampaikan mohon maaf jika terdapat kesalahan dan terima kasih.


Wallahul Muwaffiq Ila Aqwamith Thariq 


Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh".


Usai orang tua Ibnu Sultan menyampiakan niatnya untuk melamarkan anaknya kepada putri sulung Bapak Warsim, Novia Tensiani, pihak keluarga Novi menyambut baik, menerima dan menyetujui. 


Sehari setelah melamar, Ketua Dewan Redaksi Suara Palapa Group, Drs. Masykur Thahir, M.A.P. tak lupa menyampaikan ucapan Selamat, semoga wartawan group media Suara Palapa Ibnu Sultan dapat membangun keluarga Sakinah Ma Wa'dah Wa Rahmah dan sukses mengemban tugas Kepala Perwakilan Group Suara Palapa di Yogyakarta.


Tulisan ini dibuat atas hasil percakapan melalui WhatsApp antara Ibnu Sultan di Yogyakarta dengan Reporter Palapainfo.com, Syukur, di Sulawesi Selatan, Sabtu malam, 21 Desember 2024.






Tidak ada komentar